LAPORAN BIOLOGI UMUM

Acara 1

“ PENGGUNAAN MIKROSKOP serta PENGAMATAN BENTUK dan STRUKTUR SEL

 

           
     
       
   
 
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                        NAMA       : Lailatul Izzah

                                        NIM            : 120210102070

                                        KELAS      : B

                                        PRODI       : PEND. FISIKA

                                        FAK.          : FKIP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN dan ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2013

ACARA I

JUDUL          : PENGGUNAAN MIKROSKOP serta PENGAMATAN BENTUK

                          dan STRUKTUR SEL

 

TUJUAN

  1. Mengenal komponen-komponen  mikroskop dan cara penggunaannya.
  2. Mengetahui cara menyiapkan bahan- bahan yang akan diamati di bawah mikroskop.
  3. Mengetahui bentuk dan struktur ssel hewan dan tumbuhan.

DASAR TEORI

Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat-alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan preparat mikroskopis adalah mikroskop. Mikroskop (Latin: micro:kecil, scopium: penglihatan), yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan  daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus. (Waluyo, 2013:1)

Hukum fisika mengatakan bahwa bagian terkecilyang dapat kita lihat disebut daya pisah (resolving power) dibatasi oleh panjang gelombang cahaya yang dipergunakan untuk menerangi spesimen. Batas daya pisah pada cahaya biasa yang dapat dilihat dapat dihitung kira-kira 0,2 µm dan semua jenis lensa didunia tidak akan memungkinkan anda mampu melihat sesuatu yang lebih kecil dari 0,2 µm kecuali digunakan tipe sumber cahaya lain. (Volk, 1984:24)

Antonie van Leuwenhock mengembangkan kekuatan lensa (mikroskop cahaya sederhana) yang memperbesar organism 100 sampai 300 kali sehingga mampu ,mengamati mikroba satu sel. (Nyoman,2000:31)

Mikroskop adalah instrument yang paling banyak digunakan dan paling bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dengan mikroskopi diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme dan struktur yang tidak tampak dengan mata bugil. (Aryantha, 2000:32)

Pada mikroskop cahaya, pembesaran gambar dapat diperoleh dengan merubah jarak lensa obyektif dan okuler dengan sediaan. Pembesaran tersbesar yang dapat dicapai adalah3.270kali. pada mikroskop elektron, pembesaran dilakukan dengan merubah jarak focus dari lensa-lensa dan proyektor. Pembesaran terbesar yang dapat dicapai adalah 750.000 kali. (Hoediasmoro, 1985:55)

Macam-macam mikroskop :

1)      Mikroskop cahaya

            Daya pisah mikroskop cahaya dalam keadaan ideal ialah kira-kira setengah panjang gelombang cahaya yang digunakan. Perbesaran lebih lanjut tidak akan memberikan resolusi yang lebih jelas dan akan mempersempit lapangan penglihatan. (Jawetz, 1996:8)

2).   Mikroskop medan gelap

                 Objek yang diamati pada mikroskop ini terang benderang dan sangat nyata terhadap medan gelap (latar belakang yang gelap). Dengan menahan sebagian berkas cahaya yang masuk kedalam kondensor, cincin medan gelap hanya melewatkan berkas cahaya yang mengenai objek pada slide spesimen agar memasuki objektif. Karena itu objeknya menjadi diterangi dalam medan mikroskopik yang seharusnya gelap. (Aryantha, 2000:34)

3).   Mikroskop fluoresensi (pendar)

                 Objek yang diwarnai dengan pewarna pendar (fluorescent dye) akan berwarna lain di bawah mikroskop pendar dari pada jika dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Kualitas yang dikenal sebagai pendar dapat diamati dengan adanya cahaya ultraviolet. (Volk, 1984:26)

4).   Mikroskop fase kontras

                 Prinsip alat ini adalah rumit. Apabila mikroskop biasa digunakan, nukleus sel hidup yang tidak diwarnai tidak dapat dilihat. Walaupun begitu, karena nukleus itu ada dalam sel, adanya nukleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui nukleus dengan cahaya yang melalui materi sekitar inti. Hubungan ini yang tidak dapat ditangkap oleh mata manusia, disebut perbedaan fase. (Volk, 1984:27)

5)      Mikroskop elektron

Mikroskop yang menggunakan berkas electron, bukannya cahaya biasa atau ultraviolet. Karena panjang gelombang berkas elektron jauh lebih pendek (kira-kira 0,005nm)dibandingkan panjang gelombang bahkan cahaya ultraviolet, daya pisah mikroskop ini menjadi sangat besar. (Volk,1984:27).

Resolusi tinggi mikroskop elektron adalah karena kenyataan bahwa elektron memiliki banyak gelombang yang lebih pendek dari pada foton pada sinar putih. (Jawetz, 1996:8)

Terdapat dua jenis mikroskop elektron yang umum digunakan:

1)      Mikroskop elektron transmisi (TEM),

Mikroskop elektron transmisi membentuk irisan tipis suatu spesimen.

2)      Mikroskop elektron payaran(SEM)

Mikrograf yang dituntut dengan mikroskop elektron payar menunjukkan citra 3-D dari permukaan spesimen. (Campbell, 2010:104). Mikroskop Elektron Pemayaran Mikroskop ini menggunakan berkas elektron, tetapi yang seharusnya ditransmisikan secara serempak ke seluruh medan elektron difokuskan sebagai titik yang sangat kecil dan dapat digerakkan maju mundur pada spesimen (suryadharma.2010/5-04-2013/13:22)

           Mikroskop transmisi yang menghasilkan gambar bersifat dua dimensi, dengan daya membesarkan gambar yang lebih tinggi dan mikroskop payaran yang menghasilkan gambar bersifat tiga dimensi dan daya membesarkan gambar yang lebih rendah. Dasar cara kerja kedua macam mikroskop electron hamper sama. (Hoediasmoro,1985:51)

6)      Mikroskop Stereo

            Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati.

            (suryadharma.2010/05-04-2013/13:22)

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

  • Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
  • Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya. Bagian-bagian Mikroskop :
  1. Lensa Okuler
  2. Tabung Mikroskop
  3. Tombol pengatur fokus kasar
  4. Tombol pengatur fokus halus
  5. Revolver
  6. Lensa Objektif
  7. Lengan Mikroskop
  8. Meja Preparat
  9. Penjepit Objek Glass
  10. Kondensor
  11. Diafragma
  12. Reflektor/cermin
  13. Kaki Mikroskop  (wisnu.2010/05-04-2013/13:00)

Bagian – bagian mikroskop

1. Lensa Okuler                              
untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif

2. Tabung Mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan

3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat

4. Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat

5. Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan

6. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.

7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop

8. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati

9. Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.

10. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop

11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop

12. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.

13. Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.[1]

Pembentukan Bayangan pada Mikroskop

Mikroskop menggunakan dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di dekat mata (lensa bagian atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak dekat dengan objek benda yang diamati (lensa bagian bawah) disebut lensa objektif. Hal yang perlu diingat adalah fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler (fob < fok). Cara kerja mikroskop secara sederhana adalah lensa obyektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa obyektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata. Jika digambarkan, perjalanan cahaya pada mikroskop tampak pada Gambar

 

Fungsi mikroskop mirip dengan lup, yakni untuk melihat objek-objek kecil. Akan tetapi, mikroskop dapat digunakan untuk melihat objek yang jauh lebih kecil lagi karena perbesaran yang dihasilkannya lebih berlipat ganda dibandingkan dengan lup. Pada mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif pada jarak antara fob dan 2fob sehingga bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2fob di belakang lensa objektif dengan sifat nyata dan terbalik. Bayangan pada lensa objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah bayangan pada lensa okuler. Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau diamati oleh mata, bayangan ini harus berada di depan lensa okuler dan bersifat maya. Hal ini dapat terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak kurang dari fok dari lensa okuler. Proses terbentuknya bayangan pada mikroskop, seperti yang diperlihatkan pada Gambar diatas. Pada Gambar terlihat bahwa bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya sebuah mikroskop.

Panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah jarak bayangan objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis dituliskan

d = S’ob + Sok

dengan: d = panjang mikroskop,

Sob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif, dan

Sok = jarak bayangan objektif ke lensa okuler.

Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan perkalian antara perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler. Secara matematis, perbesaran total yang dihasilkan mikroskop ditulis sebagai berikut.

M = Mob × Mok

dengan: M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop,

Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif, dan

Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler.

Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi

Mok = Sn / fok

sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan perbesaran sudut lup, yakni, untuk pengamatan tanpa akomodasi

Mob = S’ob / Sob

dan untuk pengamatan dengan berakomodasi maksimum

Mok = [Sn / fok] + 1

dengan fok = panjang fokus lensa okuler.

Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, bayangan dari lensa obyektif harus jatuh dititik fokus focus okuler. Jadi panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah:

d = s’ob + fok

Keterangan:

fok = titik fokus lensa okuler[2]

Bentuk dan struktur sel

            Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup.(Campbell, 2008:102)

Ada 2 tipe macam tipe sel utama, sel prokariotik dan sel eukariotik.

1)      Prokariotik (Pro=primitif, karion= inti)

Sel prokariotik sebagai contoh missal bakteri dan gamggang biru. Inti sel prokariotik tidak dapat dilihat di bawah mikroskop meskipun telah diberi warna. Hal ini disebabkan zat inti belum mempunyai pembungkus selaput onti, sehingga tidak dapat terlihat dengan pewarnaan. Sel prokariotik terdiri dari materi inti (DNA, RNA dan protein inti)

(Winatasasmita,1986:3)

2)      Eukariotik (Eu=baik, karion=inti)

Dilihat dari nama namanya sel ini sudah mempunyai inti sel yang jelas, dengan pewarnaan tertentu dapat dilihat dibawah mikroskop biasa. Inti sel dibangun oleh elaput inti (membran inti). (Winatasasmita,1986:6)

 

Perbedaan Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik

Komponen

Sel Prokariotik

Sel Eukariotik

Ukuran

1 –10 mikron

10-100 mikron

Organism

Bakteria, Cyanobakteria

Fungi, tumbuhan dan hewan

Metabolisme

Anaerob atau aerob

Aerob

DNA

Di sitoplasma bentuk sirkuler

Di nukleoplasma bentuk benang halus dan panjang

RNA dan protein

RNA dan protein disintesis di sitoplasma

RNA disintesis di nukleus dan protein di sitoplasma

Ribosom

Bebas di sitoplasma

Ada yang bebas dan ada yang terikat pada RE

Sentriol

Tidak ada

Ada pada sel hewan

Pembelahan

amitosis

Mitosis

Reproduksi aseksual

Jarang

Ada

Sitoplasma

Tanpa sitoskelet, tidak ada gerakan

Punya sitoskelet, ada gerakan sitoplasma

Peptidoglikan

Ada

Tidak ada

Mitokondria, aparat golgi,  RE

Tidak ada

Ada

Pengambilan makanan

absorbsi

Absorbsi, endositosis dan fotosintesis

(Image.2008:05-04-2013/14:26)

Secara srtuktural sel terdiri dari membran plasma, sitoplasma, nukleus, dan beberapa organel lain.

1)      Membran plasma

Membran plasma adalah lapisan terluar dari sel hidup. Membran sel mengendalikan lalu lalang zat ke dalam dan luar sel. Sebuah  pandangan yang lebih tua mendeskripsikan mengenai membran sel, membrane sel mempunyai dua lapisan protein yang rapat (lapisan luar dan lapisan dalam) yang mengelililngi lapisan fosfolipid yang tebal namun tidak begitu rapat. (George,1999:37) 

2)      Nukleus

Letak inti biasanya ada di tengah, pada umumnya, sel makhluk hidup mempunyai satu inti, tetapi ada juga yang berinti lebih dari satu, misalnya pada otot lurik. Inti terbagi menjadi membrane inti, nukleuplasma, dan nucleolus.(Waluyo,2006:25) 

3)      Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. (anonim dalam dhani.2010/5-04-2012/14:15)

 

Macam-macam organel sel :

1)      Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma adalah serangkaian saluran bermembran yang meling di dalam sitoplasma, kebanyakan sel eukariotik. Retikulum membentuk jaringan bersambung-sambung yang membentang dari membrane sel sampai ke membran nukleus. Di beberapa daerah dalam sel, retikulum endoplasma bisa ditemukan sebagai serangkaian cakram atau kantung termampatkan. Di banyak sel, retikulum berasosiasi dengan granula-granula kecil yang rapat, yang terletak sepanjang batas luar membrannya. Struktur-struktur tersebut dikenal sebagai ribosom (Fried,1999:38 )

Fungsi Retikulum adalah untuk mengumpulkan dan mengangkut protein yang disintesis pada ribosom. Secara umum retikulum mempunyai fungsi transport untuk bahan-bahan yang dihasilkan oleh retikulum granular ke organel lain. (Winatasasmita,1986:34)

2)      Vakuola

Vakuola adalah daerah-daerah jernih berbatas jelas di dalam sel yang mengandung air dan zat terlarut. Vakuola berfungsi sebagai tempat penyimpanan cairan dan garam (George,1999:40)

Sel tumbuhan muda berisi banyak vakuola kecil-kecil tetapi dengan matangnya sel maka terbentuklah vakuola tengah yang besar. Dan molekul makanan yang terlarut, bahan buangan dan pigmen mungkin ada didalam nya (Kimball,1993:18)

3)      Sentrosom

Sentrosom terdapat pada sel hewan. Pada waktu pembelahan sel, sentrosom terdiri dari 2 bagian berbentuk batang halus yang tegak lurus satu sama lain. Mempunyai fungsi dalam pembentukan benang gelendong inti.(Winatasasmita,1986:39)

Pada umumnya sel hewan memiliki sentrosom, letaknya pada sitoplasma dekat membran inti. Pada saat pembelahan mengandung 2 sentriol, sebuah sentrosom terbentuk dari 9 sel tabung masing-masing sel terdiri atas 3 buah mikrotubula berfungsi menggerakkan kromosom pada saat pembelahan sel. (Waluyo,2006:24)

4)      Plastida

Plastid hanya terdapat pada sel tumbuhan, ukuran diameternya 4µm-6µm. plastid tidak berwarna disebut leukolplas, sedangkan plastid berwarna disebut kromoplas. (Waluyo,2006:24)

5)      Vakuola

Vakuola terdapat pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Hanya saja pada sel tumbuhan tampak lebih besar dan jelas terutama pada sel yang sudah tua. Vakuola pada sel tumbuhan dikelilingi membrane tunggal disebut tonoplas. (waluyo,2006:24)

6)      Mitokondria (mitochondrion, plural: mitochondria’) atau kondriosom (chondriosome) adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel. (Quantum Enterprise.2009.(05-04-2012/13:33)

7)      Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran diameternya sekitar 500nm. Lisosom mengandung enzim berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel, baik secara pinositosis maupun fagositosis. (waluyo.2006:24)

METODE PENELITIAN
            Alat

  1. Mikroskop
  2. Kaca obyek dan kaca penutup
  3. Pipet tetes
  4. Skapel
  5. Silet tajam

Bahan

  1. Potongan kkertas yang bertuliskan “d” atau “b”
  2. Air
  3. Epitel rongga mulut
  4. Bawang merah
  5. Metil Biru
  6. Alkohol 70%

LANGKAH KERJA :

  1. 1.      Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”

 

 

  1. 2.      Pengamatan sel hewan

          

  1. 3.               Pengamatan sel tumbuhan

 

 

HASIL PENGAMATAN

  1. 1.      Pengamatan potongan huruf “d’ atau “b”

 

 
   

 

 

 

 

 

 

  1. 2.      Pengamatan sel hewan                                  

 

 

 

 

  1. 3.      Pengamatan sel tumbuhan

 

 

 

 

 

 

PEMBAHASAN

Pengamatan pada mikroskop

            Pada praktikum kali ini dengan judul penggunaan mikroskop, bertujuan untuk dapat memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya, serta menentukan luas bidang pandang, praktikan juga diharap mampu mempelajajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamaati di bawah mikroskop.

Mikroskop adalah piranti yang digunakan untuk mengamati sebuah objek dengan tingkat ketelitian yang tinggi dimana kemampuan mata manusia secara telanjang tidak bisa mengamati objek tersebut.

Komponen-komponen mikroskop terdiri dari:

  1. Lensa Okuler : Terdiri dari susunan lensa, biasanya terdiri dari 2 buah dengan perbesaran masing-masing 6x dan 10x, terletak didekat mata pengamat, berfungsi untuk mengamati.
  2. Tabung Mikroskop : bagian yang memisahkan antara lensa obyektif dan lensa okuler.
  3. Tombol pengatur fokus kasar : untuk pengatur jarak antara teropong dengan meja obyek
  4. Tombol pengatur fokus halus : untuk pengatur jarak antara teropong dengan meja obyek
  5. Revolver : untuk mengganti perbesaran obyek
  6. Lensa Objektif: letak nya dekat dengan obyek benda, berfungsi untuk pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian bagian obyek yang akan terlihat pada bayangan akhir.
  7. Lengan Mikroskop : berfungsi sebagai pegangan mikroskop untuk mengatur kedudukan atau posisi mikroskop.
  8. Meja Preparat : terdapat dua jepitan untuk menjepit gelas obbyek,berfungsi sebagai peletakan gelas obyek.
  9. Penjepit Objek Glass : berfungsi sebagai penjepit gelas obyek agar tidak goyang.
  10. Kondensor : suatu lensa yang berfungsi untukpendukung pencahayaan pada obyek.
  11. Diafragma :digunakan untuk mengatur banyak sedikit nya cahaya yang masuk.
  12. Reflektor/cermin : berguna untuk mengarahkan cahaya, dapat diputar balikkan.
  13. Kaki Mikroskop : berfungsi sebagai tumpuan mikroskop atau penegak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mikroskop memiliki dua lensa, yaitu lensa objektif yang berada tepat diatas objek dan lensa okuler yang biasa disebut lup dan berada didekat mata. Mikroskop cahaya menggunakan lensa cembung, ini mengakibatkan dalam bentukan bayangan objek yang terlihat pada lensa okuler terbalik dengan objek yang sebenarnya pada kertas. Serta dalam lensa okuler terlihat objek semakin besar dibanding objek pada kertas. Perbesaran yang pertama dilakukan oleh lensa objektif.

 

 

 

 

 

            Oleh lensa okuler bayangan ini akan diteruskan dan membentuk bayangan maya, terbalik dan diperbesar. Bayangan dari lensa okuler inilah sebagai bayangan akhir yang dilihat oleh pengamat.  Dengan penjelasan tersebut dan diketahui bahwa bentukan bayangan bersifat maya, terbalik dan diperbesar sangat sesuai dengan pengamatan diatas bahwa dalam pengamatan potongan  huruf “p” dalam lensa okuler menjadi huruf “d” dan huruf “b” menjadi huruf  “q”. serta dalam pengamatan dilakukan pergeseran objek benda ke arah kanan, maka bayangan terlihat dalam lensa okuler objek bergeser kea rah kiri, begitu juga dengan pergeseran objek kea rah kiri, maka bayangan yang terlihat dalam lensa okuler, objek bergeser kea rah kanan.

Ketika kami menggeser preparat ke kiri ternyata bayangan malah bergeser ke kanan,begitu juga sebaliknya ketika digeser ke kanan bayangan malah ke kiri.Hal ini juga sama ketika preparat digeser ke atas bayangan malah ke bawah dan ketika digeser kebawah bayangan malah ke atas.  Terkait masalah penggeser preparat ini ternyata semuanya saling berkebalikan.Maka hal ini menjadi penguat akan hasil kesimpulan kami terhadap pembentukan bayangan pada mikroskop yaitu maya terbalik diperbesar

            Cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati pada mikroskop, bila bahan-bahan yang akan diteliti masih dalam bentuk bahan mentah bukan preparat, bahan tersebut disayat dengan menggunakan silet baru yang masih steril dengan sayatan tipis dan rata. Sedangakan bila obyek yang akan diamati dengan menggunakan awetan preparat, preparat diletakkan pada meja obyek dengan perlahan-lahan dan menjepit nya pada penjeit obyek.

Pengamatan pada sel

Dalam organisasi biologis, sel merupakan kumpulan-kumpulan materi yang paling sederhana yang ada dalam kehidupan

            Pada praktikum kali ini, pengamatan dilakukan pada sel hewan dan sel tumbuhan dengan tujuan agar praktikan mampu menjelaskan tentang struktur dan bentuk sel tumbuhan dan sel hewan serta mampu menggambarkan bermacam-macam bentuk sel. Obyek sel hewan dengan menggunakan bahan epitel rongga mulut, dilakukan dengan cara mengorek epitel kulit pipi bagian dalam, dan menetesi korekan tersebut dengan alcohol 70%, dengan menggunakan perbesaran 100x didapat gambar sekumpulan dari beberapa sel yang membentuk jaringan yang terdiri dari inti, sitoplasma dan membrane sel. Bentuk sel tersebut pipih dengan fungsi sebagai pelindung organ bagian dalam. Gambar pada mikroskop ini dapat tampak akibat dari pewarnaan methilen blue.

            Pada sel tumbuhan dilakukan dengan beberapa paengamatan terhadap bermacam-macam bahan salah satunya adalah sel umbi lapis bawang merah, dilakukan dengan cara menyayat selaput bagian dalam mubi lapis bawang merah. Bayangan yang tampak pada mikroskop pada perbesaran 100x adalah kumpulan sel berwarna merah yang berbentuk segienam berderet-deret membentuk jaringan. sel tersebut terdiri dari membrane sel, sitoplasma, dan inti. Sel yang tampak ini merupakan sel epidermis yang berfungsi sebagai pelindung jaringan yang lain.

            Selanjutnya pengamatan dilakukan pada sel tumbuhan yang berbentuk panjang, kali ini menggunakan bahan serabut kapuk randu, dilakukan dengan cara meletakkan beberapa helai serabut kapuk pada meja mikroskop, pengamatan dilakukan dengan perbesaran 100x tampak sejumlah sel panjang yang tersusun atas dinding sel, gelembung udara dan ruang-ruang sel. Sel ini bisa diibaratkan seperti pipa panjang yang setengah bagian nya terisi oleh air dan bagian lainnya terisi gelembung-gelembung udara. Bentuk sel nya panjang seperti bentuk asal. Terdapat berkas-berkas pengangkut xylem dan floem. Didalam sel seranut kapuk tidak ditemukan inti hanya ada ruang kosong.

            Pengamatan berikutnya dilakukan pada sel epidermis daun bayam, dan pada mikroskop tampak dengan perbesaran 400x tampak jajaran sel berbentuk sedelapan, membentuk jaringan-jaringan tanpa inti hanya ruang kosong, dan dilengkapi dinding sel, ruang sel. Lembaran-lembaran sel tersebut berfungsi sebagai pelindung seluruh permukaan sel bagian dalam.

            Selanjutnya mengamati sel berbentuk kubus panjang, disini menggunakan behan epidermis daun rumput teki sebagai obyek. Dilakukan dengan cara menyayat epidermis kulit daun, jelas tampak pada mikroskop hasil pengamatan beberapa sel kotak-kotak, yang berada di tepi berebntuk kubus sedangkan yang berada di tengah sel berebtuk lebih panjang dari pada sel yang berada di tepi. Struktur sel ini tergambar terdapat dinding sel, ruang antar sel, sel yang berbentuk kubus dan sel yang berbentuk panjang.

            Dan yang terakhir pengamatan dilakukan pada bentuk sel penampang lintang batang bahan yang digunakan adalah preparat awetan. Dilakukan dengan cara meletakkan preparat pada meja mikroskop. Tampak bayangan preparat pada lensa okuler adla sel tersebut tersusun atas dinding sel, ruang antar sel, jaringan epidermis, jaringan korteks dan jaringan penguat.

1)      Jaringan epidermis ini terletak pada bagian paling tepi pada sel, jaringan ini digunakan untuk melindungi bagian yang berada di dalamnya.

2)      Jaringan korteks ditemukan pada lapisan kedua setelah epidermis, jaringan ini yang menjadi dasar dari sel.

3)      Jaringan berkas pengangkut, pada pengamatan preparat awetan ini ditemukan xylem dan floem yang digunakan untuk mengangkut zat mineral dan hasil fotosintesis.

4)      Jaringan penguat, pada sel ini ditemukan jaringan penguat untuk menyokong jaringan lain.

Dari praktikum ini dapat dilihat perbedaan dari bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan. Bentuk sel hewan  cenderung berubah-ubah dari satu sel ke sel yang lain. erbeda dengan sel tumbuhan yang memiliki bentuk sel yang tetap itu dikarenakan struktur penyusun sel tumbuhan terbentuk dari dinding sel yang bersifat kaku yang berasal dari lignin. Sedangkan sel hewan tidak dilengkapi dengan dinding sel maka dari itu bentuk sel hewan berubah-ubah tidak tetap.                                                                                                                             

 

PENUTUP

Kesimpulan:

1)      Komponen-komponen mikroskop :

a)      Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

b)      Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya

c)      Cara kerja sesuai petunjuk yang diberikan dengan perbesaran maksimum akan mendapat bentuk yang bayangan jelas pada lensa okuler.

2)        Dalam menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop, bahan akan teramati dengan sempurna bila irisan melintang permukaan objek (preparat) harus benar-benar tipis dan rata, agar dapat ditembus oleh cahaya dan menghasilkan bentukan bayangan secara maksimal pada lensa okuler.

3)      Pada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa struktur penyusun sel hewan dan tumbuhan adalah berbeda. Sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama membutuhkan proses respirasi, maka dari itu sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki mitokondria, nukleus sebagai pengendali aktivitas sel, sam-sama memiliki membran plasma, aparat golgi dan retikulum endoplasma.  Dan dari bentuk sel tumbuhan yang kaku (cenderung tetap) itu dikarenakan struktur penyusun sel tumbuhan dilengkapi dengan dinding sel, sendangkan sel hewan struktur penyusun nya tidak dilengkapi dinding sel.

4)      Bentuk sel bermacam-macam, ada yang tidak beraturan ada yang segi delapan, ada yang kubus dan ada pula yang panjang.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Tim dosen Pembina.2013.Petunjuk Praktikum Biologi Umum UNEJ.Jember:FKIP UNEJ

Http://Mengenal%20Mikroskop%20%C2%AB%20Guru%20NgeBlog.html tanggal 5-4-2013 jam 13:00

 

Http://Pembentukan%20Bayangan%20pada%20Mikroskop%20_%20Fisika%20Kelas%20X.html tanggal 5-4-2013 jam 13:17

Aryantha,I.Nyoman.2000.Pengantar Mikrobiologi Umum.Jakarta:Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Campbell, N.A,dkk.2008.Biologi jilid 1 edisi kelima.Jakarta:Erlangga

Hoediasmoro,Djoko.Soenarto.dkk.1985.Petunjuk Praktis Mikroskopi ElektronSurabaya:Airlangga University Press

Jawetz,Ernest.dkk.1995.Mikrobiologi kedokteran.Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC

Waluyo, joko.2012.Petunjuk Praktikum Biologi Dasar.Jember: Jember University Press

Volk,Wesley.A.dkk.1988.Mikrobiologi Dasar.Jakarta:Erlangga

Wisnu.2010.laporan praktikum mikrobiologi 1. http://pobersonaibaho.wordpress.com/2010/11/22/laporan-praktikum-mikrobiologi-1-mikroskop-dan-luv/ (14-10-2013/13:01)

Suryadharma.2010.mikroskop.http://biologi-news.blogspot.com/2010/11/mikroskop.html   (05-04-2013/13:22)

Anonim dalam dhani, 2010. Struktur dan fungsi sel (Online), http://scribd.com/documents/34519631(05-04-2013/14:15)

Campbell,Neil.A.2008.Biologi Jilid 1.Jakarta:Erlangga

Fried,George.H.1999.Biologi.Jakarta:Erlangga

Image.2008.perbedaan-sel-prokariotik-dengan-sel-eukariotik (05-04-2013/14:26)

Jawetz,Ernest.dkk.1995.Mikrobiologi kedokteran.Jakarta:Penerbit Buku kedokteran EGC

Kilmball,John.W.1993.Biologi Jilid 1.Jakarta:Erlangga

Quantum Enterprise,2009.http://Downloads/STRUKTUR & ORGANEL SEL HEWAN & TUMBUHAN (05-04-2013/13:33)

Winatasasmita,Djamhur.1986.Fisiologi Hewan dan Tumbuhan.Jakarta:Universitas Terbuka

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN – LAMPIRAN


[1] Mengenal%20Mikroskop%20%C2%AB%20Guru%20NgeBlog.htm

[2] Pembentukan%20Bayangan%20pada%20Mikroskop%20_%20Fisika%20Kelas%20X.htm

Leave a comment